Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Kerap Ngayah Calonarang, Cok Ace Bagi Pengalaman di Seminar Kerauhan

  • 05 Juni 2022
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 405 Pengunjung

Denpasar – Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) membuka seminar bertema kerauhan yang berlangsung di Halaman Kampus PGRI Mahadewa Indonesia, Jalan Seroja Denpasar, Sabtu malam (28/5/2022). Wagub yang juga kerap ngayah dalam pementasan calonarang ini, juga membagi pengalamannya.

Seminar digagas Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas Mahadewa Indonesia. Menurutnya, fenomena kerauhan lekat dengan tradisi dan kearifan lokal masyarakat Bali dan merupakan salah satu wujud kemahakuasaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.

Kerauhan diyakini sebagai prosesi sakral dimana jiwa seseorang dimasuki oleh energi tertentu.  Wagub Cok Ace yang kerap ngayah masolah dalam pamentasan calonarang berbagi pengalaman tentang fenomena ini.

Dari apa yang ia amati, Wagub Cok Ace menyimpulkan proses kerauhan erat kaitannya dengan konsepTri Hita Karana. Dalam artian, kerauhan itu bisa dipicu oleh diri sendiri (manusia), alam bawah (butha kala) atau dimasuki oleh energi Ida Betara yang merupakan manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Karena beda pemicunya, maka menurut Wagub Cok Ace, cara penanganannya tak bisa disamakan. Harus ada pendekatan khusus dalam penanganan orang kerauhan dan inilah yang perlu didiskusikan oleh mereka yang paham tentang fenomena ini.

Ia berharap, seminar yang digagas FKIP dan FTI Universitas Mahadewa ini mampu menghasilkan rumusan pemikiran tentang kerauhan yang nantinya dituangkan dalam sebuah buku. “Saya kira ini tema yang sangat menarik. Karena saya yakin setiap fenomena bersumber dari hukum sebab akibat, demikian halnya kerauhan,” ucapnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahadewa Indonesia Dr. Komang Indra Wirawan, S.Sn, M. Fil. H menyampaikan bahwa seminar ini dimaksudkan untuk memperkuat jiwa kerthi masyarakat Bali. Pria yang akrab disapa Komang Gases ini berpendapat, fenomena kerauhan sebagai bagian tradisi masyarakat Bali merupakan hal yang patut dilestarikan. Namun demikian, masih dibutuhkan edukasi agar fenomena kerauhan tak menjadi ajang kontestasi.


  • 05 Juni 2022
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 405 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya