Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Buka GTISee 2022, Gubernur Bali Harap Lahirkan Pokok-Pokok Pikiran bagi Pariwisata

  • 06 Juni 2022
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 346 Pengunjung

Badung - Magister Terapan Perencanaan Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Politeknik Negeri Bali serta berkolaborasi dengan jajaran Akademik Politeknik Negeri Bali menggelar Seminar Internasional 2022, dengan judul Green Tourism Internasional Seminar & Enterpreneurship Expo (GTISee) 2022.

Acara seminar tersebut berlangsung secara hybrid selama dua hari, dari tanggal 30 sampai 31 Mei 2022 di Gedung Widya Padma Politeknik Negeri Bali.

“Topik substansial yang diusung pada seminar internasional kali ini meliputi isu bahwa bumi semakin lama semakin membutuhkan perhatian serta kepedulian dari kita, sehingga sudah sepantasnya dari kita mengupayakan untuk menjaga keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan dan pelestarian ekologi,” ujar Ketua Panitia GTISee 2022, I Dewa Gede Putrayadnya usai membuka kegiatan, Senin 30 Mei 2022.

Seminar Internasional ini diikuti oleh 500 orang lebih, baik secara langsung maupun secara virtual dengan system hybrid, dengan narasumber atau pembicara internasional dan Nasional begitu juga lokal Bali.

Pembicara internasional berasal dari Inggris, Perancis, Rumania, India, Singapura, Australia, dan sebagainya, serta para praktisi dan akademisi terkemuka yang akan mempresentasikan hasil riset mutakhir dan perjalanan bisnisnya.

Acara akan dirangkaikan dengan enterpreneurship expo yang dihadiri oleh 20 UMKM lokal dan juga dari mahasiswa teknik Politeknik Negeri Bali.

Topik-topik yang akan disampaikan oleh para narasumber cukup beragam dan merupakan hasil penelitian dan inovasi dalam bidang pengajaran dan pendidikan terutama menyangkut green tourism.

Gubernur Bali Wayan Koster dalam dirinya sangat berharap dari seminar ini melahirkan satu rekomendasi atau pokok-pokok pikiran yang bisa mendrive pariwisata kita sesuai dengan kebijakan yang berlaku di Bali, agar tidak menjadi rumusan teoritis yang tidak bisa dilaksanakan di lapangan.

Tapi betul-betul bisa menggerakkan kehidupan masyarakat dan menginveromental kepariwisataan kita di Bali ini sekaligus juga mendukung ekosistem serta memperkuat fundamental kepariwisataan Bali.

“Itu yang saya harapkan dan nantinya saya akan mencari waktu khusus ke Politeknik supaya lebih bebas bicara menampilkan bagaimana arah Bali kedepan.

Supaya ini menjadi bagian daripada pelaksaan tri dharma perguruan tinggi di Politeknik baik itu pendidikan, pengabdian maupun penelitian untuk pembangunan di Bali,” kata Gubernur Bali Wayan Koster.

Sementara itu, Direktur Politeknik Negeri Bali Nyoman Abdi menyampaikan Politeknik Negeri Bali sebagai perguruan tinggi vokasi tidak boleh berkontribusi setengah-setengah tetapi harus total kontribusinya.

“Gubernur Bali sudah berkali-kali menyampaikan dukungannya kepada kami Politeknik Negeri Bali, demikian juga Menparekraf memberikan dukungan bagaimana nanti upaya-upaya kita supaya pariwisata ini benar-benar green.

Bagaimana kolaborasi kita dengan desa wisata, dengan BumDes yang ada di Provinsi Bali ini kita kuatkan sehingga semangat yang ada di masyarakat pelaku-pelaku pariwisata dan UMKM juga perilakunya green,” papar Nyoman Abdi.

Misalnya teknologi tepat guna, bagaimana kita mendampingi Dudi ini, mendampingi pelaku wisata ini supaya sentuhan-sentuhan teknologi yang kita lakukan bisa maksimal.

Kita sudah siapkan dan arahan-arahan dari Gubernur Bali tadi bagaimana kita mendampingi pelaku usaha kecil menengah seperti pengolahan pangan, kopi, sandang termasuk juga mesin teknologi yang sudah kita buat untuk beberapa Kabupaten yang ada di Bali.

“Jadi goals nya sekali lagi adalah penguatan green tourism ini agar nanti Politeknik Negeri Bali menjadi pusat referensi nasional dan juga pusay referensi dunia.

Ini sudah terbukti. Apa yang menjadi bukti? Pemerintah Swiss, Belanda dan Kementerian ESDM sudah menaruh perhatian kepada kita Politeknik Negeri Bali,” ungkapnya.

Harapannya kelak dua hingga tiga tahun kedepan Politeknik Negeri Bali ini harus mendunia dengan pusat unggulan teknologi green tourism.

Seminar ini adalah seminar yang sangat strategis untuk menduniakan green tourism sehingga Bali benar-benar bermartabat seperti apa yang disampaikan Gubernur Bali memiliki pariwisata yang berbasiskan budaya, berkualitas dan bermartabat.

Dalam pembukaan GTISee 2022 dihadiri langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster, serta hadir secara daring Menparekraf Sandiaga Uno sekaligus dengan membawakan materi seputar tema seminar internasional kali ini dengan judul Green and Sustainable Tourism Policy and Implementation.

Sementara untuk mendorong para pelaku UMKM ataupun menumbuhkan minat wirausaha para peserta demi pertumbuhan ekonomi kami mendatangkan narasumber pebisnis muda Bali Maharani Kemala selaku Founder MS Glow dan Urban Company.

GTISee direncanakan berkesinambungan diadakan setiap tahun dan tahun depan direncanakan diadakan pada peringatan hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2023 mendatang.

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Buka GTISee 2022, Gubernur Bali Harap Lahirkan Pokok-Pokok Pikiran bagi Pariwisata, https://bali.tribunnews.com/2022/05/30/buka-gtisee-2022-gubernur-bali-harap-lahirkan-pokok-pokok-pikiran-bagi-pariwisata?page=all.

 


  • 06 Juni 2022
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 346 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya