Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Wakili ASEAN di CSW, Menteri PPPA Minta Kuatkan Kerja sama

  • 09 Maret 2023
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 404 Pengunjung

New York - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mewakili negara-negara ASEAN dalam Agenda General Discussion of the 67th Session of the Commission on the Status of Women (CSW). Menteri PPPA hadir secara langsung dalam ajang yang digelar di New York, Amerika Serikat, pada 6-17 Maret 2023 itu.

Bintang mengatakan, ASEAN menantikan penguatan kerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mitra eksternal ASEAN, organisasi regional, dan internasional, khususnya dalam mencapai kesetaraan gender, dan pemberdayaan bagi seluruh perempuan dan anak perempuan.

“ASEAN menyambut baik the Commission on the Status of Women’s, 67th session priority theme, tentang “Inovasi dan Perubahan Teknologi, dan Pendidikan Di Era Digital, untuk Mencapai Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan bagi seluruh Perempuan dan Anak Perempuan”. Ini memberikan kesempatan yang baik bagi kita, untuk berbagi kemajuan dan tantangan dalam mencapai kesetaraan gender, dan pemberdayaan bagi seluruh perempuan dan anak perempuan. Ini sangat penting dalam konteks era digital,” ujar Bintang dalam keterangannya, Rabu (8/3/2023).

1. Hilangnya pekerjaan dan pendapatan perempuan akibat COVID-19

Bintang mengatakan selama 50 tahun terakhir, ASEAN mencapai kemajuan dan pencapaian, meskipun dengan kendala dan hambatan yang dihadapi dalam penanganan isu perempuan dan anak, seperti dampak COVID-19 yang tidak proporsional terhadap perempuan dan anak perempuan.

Dampak yang paling tinggi, yaitu hilangnya pekerjaan dan pendapatan. Sementara itu, dampak lainnya juga terlihat di berbagai bidang, seperti pendidikan, mata pencaharian ekonomi, serta perawatan kesehatan, dan layanan penting lainnya.

“Dengan latar belakang tersebut, ASEAN telah memperkuat kerja sama yang erat, untuk meningkatkan peran perempuan dalam perdamaian, stabilitas, dan pembangunan berkelanjutan di era digital,” ujarnya.

2. Dorong kepemimpinan perempuan dalam teknologi dan inovasi

Bintang mengatakan, kerja sama itu direalisasikan lewat beberapa pertemuan. ASEAN kata dia menggaris bawahi peran transformatif teknologi digital untuk meningkatkan akses dan memperkuat partisipasi dalam pendidikan berkualitas, termasuk perempuan dan anak perempuan. '

ASEAN juga terus mendorong kepemimpinan perempuan dalam teknologi dan inovasi, terutama dalam rantai nilai digital, inklusi digital, dan literasi digital.

"Kami juga fokus pada peningkatan inklusi keuangan perempuan, peningkatan keterampilan, dan mempromosikan partisipasi perempuan dalam Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika (STEM),” katanya.

3. Tema yang diangkat adalah “ASEAN Matters, Epicentrum of Growth"

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, dalam Agenda General Discussion of the 67th Session of the Commission on the Status of Women (CSW) yang dilaksanakan di New York, Amerika Serikat (dok. KemenPPPA)

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, dalam Agenda General Discussion of the 67th Session of the Commission on the Status of Women (CSW) yang dilaksanakan di New York, Amerika Serikat (dok. KemenPPPA)

ASEAN juga, kata Bintang, membantu Jaringan Pengusaha Perempuan ASEAN untuk memperkuat kapasitas dan keterampilan kewirausahaan bagi perempuan di wilayah tersebut.

Sementara dalam Keketuaan Indonesia di ASEAN, tema yang akan diangkat yaitu “ASEAN Matters, Epicentrum of Growth”.

ASEAN diharapkan dapat memainkan peran sentral dalam memastikan pertumbuhan ekonomi regional dan dunia, yang kemudian memerlukan pengarusutamaan perspektif gender dalam karya-karya ASEAN.

ASEAN juga disebut Bintang berkomitmen laksanakan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW), Deklarasi Beijing dan Landasan Aksi, Agenda 2030 dan SDGs, Visi Komunitas ASEAN 2025, serta instrumen internasional lainnya.

“Kami menegaskan kembali komitmen kami, dalam melaksanakan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW), Deklarasi Beijing dan Landasan Aksi, Agenda 2030 dan SDGs, Visi Komunitas ASEAN 2025, serta instrumen internasional lain yang relevan. Kami menantikan untuk memperkuat kerjasama, dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, mitra eksternal ASEAN, organisasi regional, dan internasional, dalam mencapai kesetaraan gender, dan pemberdayaan bagi seluruh perempuan, dan anak perempuan,” kata Bintang.


  • 09 Maret 2023
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 404 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya