Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Kisruh di SMPN 5 Denpasar, Walikota Jaya Negara Tunggu Hasil Kajian Tim

  • 10 Mei 2023
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 288 Pengunjung

Denpasar – Buntut kisruh yang terjadi di SMPN 5 Denpasar saat ini masih dalam proses kajian dari tim yang telah dibentuk dan hasilnya rencana dilaporkan ke Wali Kota Denpasar pada Rabu (10/4/2023).

Selanjutnya, Wali Kota Denpasar akan segera mengambil keputusan dari hasil kajian tersebut.

“Terkait SMPN 5 Denpasar, besok tim akan melaporkan hasil kajiannya,” kata Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara seusai upacara mendem dasar di Pura Jagatnatha Denpasar, Selasa (9/5/2023).

Jaya Negara membenarkan saat ini siswa masih belajar daring. Sedangkan para guru yang tak hadir di sekolah berkumpul di satu tempat dan mengajar siswa lewat daring.

“Kami sudah sampaikan kepada guru-guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa, kami juga punya komitmen tidak ingin anak-anak terbengkalai pendidikannya,” tegasnya.

Ia menambahkan, para guru  masih punya komitmen tinggi dalam mengajar siswa. Namun, mereka tak datang ke sekolah karena takut dengan suasana yang tidak baik.

“Komitmen mengajar tinggi, cuma suasana mengajarnya, mungkin takut dia mood tidak baik,” katanya.

Karenanya, Jaya Negara tak berani mendahului mengambil keputusan sebelum adanya hasil kajian dari tim yang dibentuk.

Adapun tim yang turun dan melakukan kajian yakni Inspektorat, Dinas Pendidikan, BKPSDM, hingga Bagian Hukum.

“Mudah-mudahan besok sudah keluar dan kami bisa putuskan rumusannya,” katanya.

Seperti diwartakan, SMPN 5 Denpasar kembali bergejolak dengan beredarnya WhatsApp pelaksanaan pembelajaran digelar daring.

Sebelumnya, SMPN 5 Denpasar sempat bergejolak karena ada demo terhadap kepala sekolah.

Dalam pesan WhatsApp tersebut, ada enam point hal yang disampaikan terkait pembelajaran daring. WA yang beredar tersebut mengatasnamakan guru dan pegawai SMPN 5 Denpasar.

Point pertama menyebut, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring karena kondisi sekolah belum kondusif.

Dimana hal ini terjadi sejak hampir 7 bulan lalu hingga saat ini guru dan pegawai sudah merasakan tidak tahan, tidak nyaman, dan tidak aman berada di sekolah.

Point, kedua pelaksanaan kegiatan daring ini sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan karena masih menunggu keputusan dari Disdikpora Kota Denpasar atau Walikota Denpasar.

Point ketiga ada permintaan agar orang tua siswa tidak perlu khawatir dengan kegiatan pembelajaran secara daring ini karena kita sudah pernah melaksanakan pembelajaran daring selama 2,5 th (pada masa covid).

“Kami akan memastikan siswa akan tetap mendapatkan pelayanan  pembelajaran dari guru mapel dan perhatian dari wali kelas masing-masing,” tulis pesan dalam WA tersebut.

Keempat, siswa juga tidak 100 persen melaksanakan pembelajaran daring karena siswa berada di sekolah belajar bersama dengan teman-temannya, dan hanya saja guru yang mengajar lewat daring karena belum bisa bertatap muka langsung ke sekolah.

Kelima, berdasarkan rapat MKKS (Rapat Kepsek se-Kota Denpasar) untuk Ujian Sekolah tingkat SD dan SMP ditiadakan dan diganti dengan Penilaian Sumatif atau PAT (Penilaian Akhir Tahun) kelas 7,8,9 yang akan tetap dilaksanakan secara daring.

“Dengan segala kerendahan hati kami para guru dan pegawai, memohon permakluman kepada Ibu/Bapak orang tua/wali siswa atas segala kondisi sekolah yang terjadi saat ini. Kami benar-benar sudah tidak bisa datang ke sekolah karena kondisi mental dan psikis kami yang telah hancur. Saat ini kami sedang berjuang agar saat proses pembelajaran berikutnya, kami dapat mengajar tanpa penuh tekanan dan bekerja sesuai dengan tupoksi kami sebagai guru dan pegawai. Kami sangat berterima kasih atas segala dukungan dan pendampingan dari Ibu/Bapak orang tua/wali siswa semua,” bunyi point keenam.


  • 10 Mei 2023
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 288 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya