Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Made Urip Akhiri Bimtek Industri Kopi Tahap Kelima di Pupuan

  • 16 Juli 2023
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 429 Pengunjung

Tabanan - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., mengakhiri kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) tahap kelima di Kabupaten Tabanan. Setelah menyambangi petani kopi dan penyuluh di Kecamatan Penebel dan Marga, secara maraton dilanjutkan ke Baturiti, Selemadeg Barat dan Selemadeg Timur, Wakil Rakyat Sejuta Traktor yang akrab disapa M-U itu, menutup rangkaian agenda Bimtek Mengenal Lebih Dekat Tren Industri Kopi yang digelar di Kampung Kopi Camp, Pupuan, Tabanan, Rabu (12/7/2023).

Ketua DPP PDI Perjuangan membidangi Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu, terus menggenjot kegiatan Bimtek selama lima tahap di Tabanan yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian pada tahun 2023.

Pembukaan Bimtek yang diikuti sekitar 75 peserta dari para kelompok tani kopi dan penyuluh dari Pupuan ini, juga dihadiri Direktur Jenderal Perkebunan yang diwakili oleh Koordinator Tanaman Penyegar, Gento Widayanto, S.Sos., MM., beserta Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali diwakili Kabid Perkebunan, Ir. Dewa Ayu Budiasih dan Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Tabanan, I Gusti Ayu Sintha Oktavianti, SE. Peserta Bimtek yang juga pelaku usaha kopi, I Nyoman Widada alias dodo mengakui manfaat kegiatan Bimtek tersebut sangat luar biasa, sehingga bersama para petani lainnya sangat mengucapkan terima kasih kepada Made Urip yang selama ini selalu memperjuangkan nasib petani kopi di Pupuan.

“Kami sangat berharap agar melalui Bimtek ini, produk Kopi Pupuan semakin terkenal,” ujar pemilik Kampung Kopi Camp itu.

Menyampaikan sambutan Kadis Pertanian Tabanan, selaku Kabid Perkebunan, I Gusti Ayu Sintha Oktavianti menegaskan sesuai data statistik lahan perkebunan di Tabanan yang digunakan untuk menanam komoditas Kopi Robusta. Ke depan diharapkan melalui Bimtek ini bisa mampu meningkatkan mutu dan produktifitas petani untuk memperluas usaha melalui inovasi dan teknologi tepat guna. Di samping itu, melalui Bimtek ini bisa memberikan kontribusi yang baik untuk kopi ke arah yang lebih maju menuju Tabanan yang Aman, Unggul dan Mandiri. Untuk itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Made Urip yang terus memberikan dukungan dan bantuan aspirasi melalui kegiatan Bimtek di Tabanan.

“Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Pak Made Urip yang sangat luar biasa selama ini di sektor pertanian,” tandasnya.

Di sisi lain, Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dewa Ayu Budiasih menyampaikan dari 22 ribuan hektar lahan Kopi Robusta di Bali disebutkan ada sekitar 9 ribuan hektar terdata di Tabanan, terutama berada di Pupuan. Dikatakan pada saat ini juga mendapat bantuan peremajaan bibit kopi dari Kementerian Pertanian yang difasilitasi dan diperjuangkan langsung oleh Made Urip. Apalagi juga diberikan kegiatan Bimtek yang bisa mengangkat produktifitas perkebunan kembali jaya. Menurut data statistik untuk kegiatan peremajaan kopi semakin sedikit yang perlu disasar, sehingga ke depan diharapkan ada bantuan perawatan atau intensifikasi kopi. Karena itulah, diberikan program kegiatan Bimtek untuk memberikan ilmu dan pengetahuan dari pakar dan praktisi kopi, I Komang Sukarsana.

“Jadi kami sangat berterima kasih sudah diberikan program Bimtek untuk meningkatkan produktifitas kopi,” katanya.

Sementara itu, Koordinator Tanaman Penyegar, Gento Widayanto kembali menyampaikan memasuki Bimtek selama lima tahap di Tabanan telah berjalan dengan baik berkat inisiasi dan disupport langsung oleh Made Urip. Dikatakan Bimtek ini sangat penting untuk berbagi ilmu dan sharing wawasan sekaligus bertukar pikir mengenai hal teknis di lapangan. Disebutkan dari total lahan kopi seluas 1,2 juta hektar di Indonesia, sekitar 98 persen merupakan perkebunan rakyat yang perlu bangkit untuk menghadapi berbagai tantangan yang bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dari hulu ke hilir. Salah satunya, komoditas Kopi Robusta di Pupuan yang perlu dikembangkan dengan baik, khususnya untuk pertanian organik. Untuk itulah, melalui Bimtek ini diharapkan bisa menambah pengetahuan untuk mengembangkan tren industri kopi ke depan.

“Sekali lagi kami berterima kasih, khususnya kepada Bapak Made Urip yang selalu memperhatikan petani selama ini,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Made Urip mengatakan Bimtek industri kopi tahap kelima dan putaran terakhir yang berlangsung di Pupuan ini, sebagai wujud kerja sama dengan Kementerian Pertanian yang fokus untuk mengurus perut rakyat atau kaum marhaen yang harus terus dibantu bersama. Ditegaskan kegiatan Bimtek ini secara khusus untuk menambah wawasan petani kopi di sub sektor perkebunan selama lima tahap yang secara maraton digelar di Tabanan. Apalagi produksi kopi di Bali terus mengalami penurunan, sehingga ke depan harus digarap secara lebih serius, karena potensi pasar kopi masih sangat luar biasa. Selain itu, tren generasi muda menekuni usaha kopi ini semakin meningkat, sehingga perlu terus mendapat dukungan khususnya dari program dan bantuan yang diakses dari APBN untuk meningkatkan produktifitas kopi di Bali, terutama Kopi Pupuan di Tabanan.

Wakil Rakyat yang mengurus perut rakyat selama 5 periode dengan 255.130 suara terbanyak Dapil Bali dan ranking 7 seluruh Indonesia itu, menyadari selama ini sudah ada peringatan krisis pangan di seluruh dunia. Oleh karena itu, harus diantisipasi bersama dengan memperkuat sektor pertanian, terutama di sub sektor perkebunan, karena lahan kelas satu dan produktif sudah banyak tergerus untuk sektor lainnya. Diharapkan agar petani jangan sampai menjual lahan pertanian yang masih produktif, karena suatu saat bisa akan menghadapi persoalan krisis pangan.

“Jika lahan semua diekploitasi, maka kita orang Bali bisa terpinggirkan ke depan. Karena itu lahan pertanian kita jangan sampai dijual,” sentil suami Ni Made Kusmantari yang saat ini, digadang-gadang maju sebagai bakal calon Anggota DPRD Provinsi Bali dari PDI Perjuangan di Dapil Tabanan itu, seraya meminta agar seluruh kegiatan Bimtek, agar bisa diikuti dengan baik dari awal sampai berakhir. “Jangan sampai kliang-klieng hilang. Karena Bimtek ini dianggarkan dari APBN,” pungkas M-U.


  • 16 Juli 2023
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 429 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya