Tak Punya Beban Politik, Wayan Koster Akan ‘Keras’ di Periode Kedua
Calon Gubernur Bali Terpilih Periode 2025-2030 Wayan Koster mengakui bahwa periode pertama pemerintahannya belum berjalan optimal. Selain faktor pandemi Covid-19 yang mengganggu program kerja, ia juga punya beban politik untuk lanjut periode kedua.
Hal ini disampaikan Koster ketika menjadi pembicara kunci di acara Bali Signature: Drink Edition yang digelar Level 21 Mall di Denpasar pada Jumat (31/1). Koster menilai rentang masa kerjanya di periode pertama bersama Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) terganggu pandemi Covid-19. Tahun 2020, pandemi menghatam Bali, 2021 masih sama. Tahun 2022, masa pemulihan baru dimulai.
Sejak dilantik 5 September 2018 sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Periode 2018-2023, Koster-Ace menghabiskan lebih dari setengah masa jabatan bergelut dengan pandemi. “Tahun 2022 baru pemulihan, tahun 2023 masa jabatan saya berakhir,” ujar Koster. “Saya harus memikirkan maju di periode kedua, enggak bisa keras-keras. Nanti kalau terlalu keras, nanti ada yang tersinggung, ngambek, tidak mau pilih saya,” lanjut politisi kelahiran Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini.
Karena tidak punya beban politik lagi di periode ini, Koster mengaku akan menyesuaikan gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan yang dianggap bisa mengoptimalkan realisasi program kerja pemerintahan Koster dengan wakilnya I Nyoman Giri Prasta yakni ‘keras’ dan tegas. “Sekarang di periode kedua, saya akan tancap gas. Saya akan keras dan saya akan tegas,” ungkap politisi yang juga matematikawan ini.
Kata Koster yang juga eks Anggota DPR RI Dapil Bali tiga periode ini, ia juga akan ‘keras’ kepada pebisnis yang beroperasi di Bali. Koster mau mendesak semua yang beraktivitas di Bali ini berkontribusi membangun Bali dan menyejahterakan masyarakat Bali. “Semua yang beraktivitas di Bali ini berkontribusi untuk membangun Bali sesuai dengan wilayah gerak ekonominya supaya ikut bersama-sama menyejahterakan masyarakat Bali,” tandas Koster. Tidak sampai di situ. Koster mengancam mencabut izin usaha di Bali yang tidak disiplin atau melanggar regulasi. Ia memastikan pendekatan ekonomi di periode keduanya lebih pro terhadap usaha kerakyatan.
Berita Terkait Lainnya>
Gubernur Koster Dianugerahi Tokoh Pelindung Budaya Bali Lestari
24 Maret 2025
231Serangkaian Hut Kota Singaraja, R-Joss24 Gelar Lomba Mancing
24 Maret 2025
261Bupati Sedana Arta Hadiri Forum Konsultasi Publik Ranwal RPJMD Tahun 2025-2029
24 Maret 2025
311Wagub Giri Prasta Apresiasi Sinergi Pemprov Bali dengan Enesis Group Dalam Pencegahan DBD
24 Maret 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I