Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Made Urip Maraton Buka Bimtek Industri Kopi di Penebel

  • 10 Juli 2023
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 419 Pengunjung

Tabanan - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., kembali melanjutkan Turba atau turun ke bawah untuk menggelar agenda kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek). Kali ini, Wakil Rakyat Sejuta Traktor yang akrab disapa M-U itu, membuka Bimtek Mengenal Lebih Dekat Trend Industri Kopi yang digelar di Gong Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Sabtu (8/7/2023).

Kali ini, Made Urip yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan membidangi Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu, secara maraton menggelar Bimtek di Tabanan, bersama Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian.

Pada kesempatan itu, hadir Direktur Jenderal Perkebunan yang diwakili oleh Koordinator Tanaman Penyegar, Gento Widayanto, S.Sos., MM., beserta Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali diwakili Kabid Perkebunan, Ir. Dewa Ayu Budiasih dan Kadis Pertanian Tabanan, I Made Subagia, S.Pi., MM., Bimtek menghadirkan narasumber dari Praktisi Kopi, I Komang Sukarsana ini, diikuti sekitar 75 peserta dari para kelompok tani dan penyuluh dari Kecamatan Penebel dan Marga. Salah satunya peserta Bimtek yang juga pelaku UMKM Kopi, I Made Buaka mengucapkan terima kasih kepada Made Urip yang telah datang jauh-jauh membuka Bimtek agar para petani semakin maju ke depan.

Mereka berharap ke depan bisa terus dibantu program intensifikasi dan peremajaan kopi untuk petani di Tabanan. “Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Made Urip,” sebut petani kopi asal Marga Itu. Mewakili Bupati Tabanan, Kadis Pertanian Tabanan, I Made Subagia mengatakan Made Urip sudah berkali-kali menggelar Bimtek di Tabanan sebagai salah satu program unggulan yang dikawal dari Pemerintah Pusat. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Made Urip, berupa bibit Kopi Robusta beserta pupuk untuk meremajakan tananam kopi di Desa Munduk Temu.

Dikatakan, potensi kopi di Tabanan dari 133 desa masih sangat luar biasa, meskipun di jaman situasi pandemi Covid-19. Apalagi Made Urip datang langsung membawa berbagai program dan bantuan untuk membenahi produktifitas kopi, baik dari hulu ke hlir hingga ke panen raya. Ke depan akan fokus memotivasi petani, tidak saja komuditas Kopi Bali, tapi juga termasuk padi, juga terus digenjot untuk membawa sektor pertanian semakin maju dan modern dengan pupuk organik. Karena itulah Bimtek yang djgenjot Made Urip bisa menambah wawasan untuk mengangkat potensi sektor pertanian di Tabanan, khususnya produktifitas kopi agar bisa terus berkembang.

“Apalagi banyak anak muda di Tabanan yang mengembangkan usaha kopi ini. Jadi Bimtek yang dikawal Pak Made Urip secara maraton ini untuk mengembangkan perkebunan di Tabanan,” bebernya.

Ditambahkan, Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dewa Ayu Budiasih menyampaikan semua peserta dengan semangat membara mengikuti Bimtek yang selalu dinantikan petani dan penyuluh tersebut. Apalagi sangat banyak program dan bantuan dari APBN yang diperjuangkan Made Urip di Tabanan tahun 2023 untuk mendukung budidaya kopi seluas 50 hektar, termasuk alat pengolahan kopi, selain membentuk desa organik baru yang direalisasikan.

Disadari akibat dampak pandemi Covid-19, Gubernur Bali, Wayan Koster sudah menetapkan pertanian sebagai sektor unggulan untuk menggerakan ekonomi kerthi Bali yang telah berjalan dan bersinergi dengan sektor lainnya, terutama sektor pariwisata. Di samping itu, ke depan akan menuju pertanian organik dengan menghilangkan perlahan-lahan pupuk kimia, terutama di 6 kabupaten untuk komuditas kopi, termasuk kakau. Diharapkan melalui Bimtek ini, bisa menjadikan budidaya produk pertanian yang lebih sehat dengan pola monokultur.

“Karena sebagaian besar masih tumpang sari dan menggunakan festisida. Kita harap secara berlahan-lahan semuanya menggunakan pupuk organik, dengan festisida nabati atau festisida organik,” katanya.

Di sisi lain, Koordinator Tanaman Penyegar, Gento Widayanto mengakui Bimtek ini untuk meningkatkan wawasan para petani kopi dan penyuluh di Tabanan, khususnya di Penebel dan Marga. Diharapkan Bimtek di sektor perkebunan ini menjadi momentum agar sektor pertanian lebih berhasil, karena dapat memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian negara yang terus meningkat. Sektor pertanian ini juga tumbuh positif dan masuk sektor 4 besar yang tumbuh bersama sektor industri lainnya, terutama perkebunan rakyat, sehingga membutuhkan dukungan agar bisa terus berkembang.

Oleh sebab itu perkebunan rakyat terus bisa bangkit dengan bersinergi dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti komuditas kopi yang kini kembali dikembangkan seluas 500 hektar. Karena itulah melalui Bimtek ini akan mendapat informasi yang sangat penting khususnya untuk menggali lebih dekat trend komuditas kopi yang dilakukan secara maraton sebanyak lima tahap di seluruh Tabanan.

“Kita harap sektor perkebunan, khususnya kopi bisa menjadi lebih baik. Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada Bapak Made Urip yang selalu mendukung kegiatan Bimtek seperti ini,” pungkasnya.

Dari arahan Made Urip, juga menyampaikan akan terus melakukan Bimtek untuk bisa bertemu dengan kelompok tani dan penyuluh di Tabanan yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian guna menambah wawasan dan keterampilan teknis yang bisa meningkatkan produktifitas Kopi Bali. Sebagai wakil rakyat yang mengurus perut rakyat selama 5 periode dengan 255.130 suara terbanyak Dapil Bali dan ranking 7 seluruh Indonesia itu, menegaskan sub sektor perkebunan bisa terus bertahan di masa krisis yang harus terus digarap bersama dengan baik. Seperti akibat dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 sudah terbukti hampir 2,5 tahun sub sektor perkebunan malah mengalami kenaikan yang signifikan.

Untuk itulah, sektor pertanian ini harus terus ditangani dengan baik, termasuk Kopi Bali terutama Kopi Kintamani yang sudah ada branding yang diakui dunia dan sertifikat geografisnya yang perlu terus diperjuangkan. Bimtek ini sangat relevan untuk diberikan kepada petani kopi yang bisa terus bertahan selama pandemi Covid-19, dibandingkan dengan sektor pariwisata. Disadari kebutuhan dunia terus meningkat, akibat minum kopi sudah menjadi trend di kalangan anak muda. Karena itu, Made Urip akan terus mendukung petani, agar produk kopi bisa memberi kontribusi terhadap perekononian, khususnya di Tabanan.

Karena itulah, produktifitas kopi harus terus ditingkatkan dan dijalankan terutama untuk penyediaan pupuk organik yang kebutuhannya semakin luar biasa. Pupuk organik juga menjadi alternatif lain untuk mengganti kekurangan pupuk bersubsidi di Bali secara perlahan. Oleh karena itu, Made Urip akan terus berupaya menyiapkan bahan baku yang harus ditingkatkan dengan menyalurkan bantuan program UPPO ataupun sapi betina produktif untuk kepentingan produksi pupuk organik. Selain itu, konversi lahan produktif untuk kepentingan di luar sektor pertanian harus mulai diantisipasi bersama, agar lahan kelas 1 sektor pertanian di Bali tidak terus tergerus untuk sektor pariwisata.

“Makanya kita harus jaga bersama jangan sampai alih fungsi, karena lahan ini menjadi aset kultural yang harus terus dijaga,” tegas M-U, Suami Ni Made Kusmantari yang saat ini, digadang-gadang maju sebagai bakal calon Anggota DPRD Provinsi Bali dari Dapil Tabanan itu.


  • 10 Juli 2023
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 419 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya