Kader PDI Perjuangan Jangan Mau Diadu Domba dalam Pilkada Bali 2024

• 13 April 2024
• Oleh: PDI Perjuangan Bali
• Dibaca: 387 Pengunjung

Melihat realitas politik setelah pemilihan Presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) awal tahun 2024, ternyata dominasi PDI Perjuangan di Bali masih berjaya.

Partai banteng dan wong cilik itu masih menguasai lembaga parlamen di seluruh kabupaten/kota se- Bali.
Ketua Relawan Koster Bali Satu (KBS) lima tahun lalu, Wayan Tirta, mengatakan, untuk pemlihan kepala daerah (pilkada) Bali November 2024 nanti, PDI Perjuangan di Bali harus tetap solid bersatu padu. Jangan mau diadudomba kekuatan lain, sehingga melemahkan partai.

Friksi di dalam partai harus dikurangi, sehingga kader partai yang memiliki semboyan “tegak lurus” dapat dipertahankan. Kepercayaan masyarakat juga harus dijaga. Wayan Tirta didampingi Sekretarisnya Ketut Pande Krinayana yang juga 4 tahun lalu menjadi Relawan Giri Prasta-Suiasa (Giri-Sui) di Badung mengatakan, belakangan ini mulai diperbincangan siapa yang bakal menjadi calon Gubernur dari PDI Perjuangan.

“Saya membaca, rapat DPD PDI Perjuangan bersama DPC partai di seluruh Bali menyepakati, bahwa yang maju kelak dalam pilkada tersebut diutamakan incumbent (patahana)”, kata Tirta asal Desa Angantiga Petang itu. Kesepakatan itu diperkuat oleh salah satu pengurus partai AA Ngurah Alit Kelakan.

Kelakan, yang anggota DPR RI mengatakan, kalau tidak ada persoalan hukum terhadap sejumlah mantan Gubernur dan mantan Bupati di Bali yang kini sementara diganti penjabat, mereka akan diutamakan sebagai calon lagi dalam pilkada November 2024.

Melihat perkembangan itu, Tirta melihat untuk calon Gubernur ada dua tokoh penting yang kini muncul. Pertama Pak Koster dan kedua Bupati Badung Giri Prasta (GP). Banyak kalangan mendorong GP juga maju menjadi Bali satu. Bahkan ada kalangan mengatakan, jika perlu menjadi calon partai lain, kalau nggak dipakai di PDI Perjuangan.

Hal itu rasanya mustahil, sebab berulang kali GP mengatakan, ia akan tetap membesarkan partainya sekarang dan tunduk kepada perintah Ibu Megawati, bosnya di Jakarta.

“Saya sebelumnya sudah pernah mengatakan lewat media massa di Bali, kedua tokoh ini harus dipersatukan. Kalau Koster dan GP dapat bersatu, memang menjadi keinginan arus bawah, sekaligus mereka akan dengan mudah memenangkan perhelatan pilgub Bali itu,” kata Tirta yang juga mantan Pengawas PDAM Badung.

Di pihak lain, Pande Krisnayana, yang kini banyak mengendors Wayan Adi Arnawa sebagai eksekutor Giri Prasta di Badung sebagai bakal calon Bupati mengatakan, banyak relawan yang muncul di Badung ingin kekuatan Koster dan GP disatukan.

Memang mereka akan tegak lurus dengan siapa pun nanti akan ditetapkan Ibu Megawati sebagai Ketum PDI Perjuangan. Namun kalau sejak awal diperkenalkan, maka PDI Perjuangan tidak akan diadu domba kekuatan di dalam maupun kekuatan di luar partai.

Pande menjelaskan, untuk Badung, Giri Prasta sudah mengatakan, akan berjuang habis-habisan menggoalkan kader maupun nonkader sebagai penggantinya. Apalagi ada tantangan pihak lain yang viral di media on line. GP kelihatan marah dengan “tantangan” itu, dan menjadikan dia memiliki kekuatan esktra untuk menggoalkan penggantinya di Badung.

Baik Tirta maupun Pande, sepakat bahwa jago-jago PDI Perjuangan kelak dalam pilkada Kepala Daerah, akan ditentukan Ketum DPP PDI Perjuangan Ibu Megawati.

Namun, pusat juga harus melihat realitas, dua kadernya Koster maupun Giri memiliki kekuatan tangguh, di balik ada keurangan masing-masing. Namun jika dipersatukan akan menjadi kekuatan “khusus” dan dengan mulus memenangkan pertarungan di pilgub nanti. Jangan ada yang memiliki jiwa ego masing-masing, kalau ingin menang.

“Maaf pendapat kami ini, tentu tanpa mengurangi rasa hormat terhadap tokoh-tokoh lain yang semuanya ingin membangun Bali bersama-samna ke depan,” kata Tirta dan Pande. Atas pertanyaan media ini, ia juga akan menghidupkan relawannya – siapa pun kelak ditetapkan PDI Perjuangan sebagai bakal calon Gubernur.

---

• 13 April 2024
• Oleh: PDI Perjuangan Bali
• Dibaca: 387 Pengunjung

---