Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Reuni Besar Lintas Angkatan SMP Bhaktiyasa Singaraja, Wayan Koster Kenang Masa-masa Sekolah

  • 23 April 2024
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 332 Pengunjung

Alumni SMP Bhaktiyasa Singaraja mengadakan reuni besar lintas angkatan pada Sabtu (20/4) di tepi Danau Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Reuni ini dihadiri sekitar 250-an orang alumni sekolah legendaris yang berlokasi di Jalan Raya Ngurah Rai Singaraja ini. Mereka adalah para alumni dari angkatan tahun 1970-an hingga 1980-an.  Ketua Panitia Reuni Komang Gede Jelantik menyampaikan, reuni besar ini telah menjadi wacana sejak lama namun baru terwujud. “Kami dari dulu merancang reuni ini. Tapi teman-teman banyak berhalangan. Setelah kami jajaki akhirnya terwujud. Karena kami sudah hampir 40 tahun lebih tidak bertemu semenjak SMP,” ujarnya.

Dia mengatakan, reuni ini berhasil terwujud berkat peran salah satu alumninya yakni Wayan Koster yang juga mantan Gubernur Bali periode 2018–2023. Bahkan, Wayan Koster ikut menghadiri reuni yang penuh kehangatan itu bersama istrinya, Ni Putu Putri Suastini. Sejumlah mantan guru SMP Bhaktiyasa Singaraja juga turut hadir.

“Dengan kerja keras akhirnya bisa mengumpulkan hampir 250 orang alumni dari lintas generasi. Ini tidak hanya diikuti angkatan 70-an namun juga 80-an. Dari setiap angkatan terwakili. Saya sampaikan ke teman-teman jangan merasa aneh atau tidak kenal, karena kami di sini adalah satu alumni SMP Bhaktiyasa yang cukup melegenda,” kata Jelantik.

Sehari sebelum pelaksanaan kegiatan reuni, para alumni juga melakukan anjangsana ke mantan guru-guru SMP Bhaktiyasa sudah berusia sepuh. “Ada juga guru-guru yang datang. Semangat beliau tinggi ingin melihat murid-muridnya dulu dan kami juga menjadi tahu keadaan guru-guru. Kemarin ada acara anjangsana untuk memberikan bantuan,” lanjut alumni SMP Bhaktiyasa angkatan 1977 ini.

Menurut Jelantik, reuni besar adalah salah satu wahana temu kangen, mempererat rasa kekeluargaan, serta bertukar kabar antarsesama. Reuni ini juga ajang komitmen para alumni untuk berkontribusi terutama mendukung kemajuan pendidikan di sekolah SMP Bhaktiyasa yang kini menjadi lembaga pendidikan khusus Agama Hindu tersebut.

“Harapannya dengan reuni ini saling mengetahui kabar teman-teman dulu. Ada jadi gubernur, polwan, guru besar, pengacara, jaksa, dan lain-lain. Ini akan tetap kami adakan sebagai penyambung silaturahmi yang akan kami bentuk sebagai sekaa suka duka. Kami akan berusaha memberikan sumbangsih untuk menciptakan kembali kejayaan Bhaktiyasa,” tutur Jelantik.

Sementara itu, Wayan Koster mengenang masa-masa saat dirinya menempuh pendidikan di SMP Bhaktiyasa. Dia bercerita kerap diminta menjadi pemimpin upacara di lapangan basket. Selama SMP dia juga aktif magamel. Bahkan dia berkelakar selalu bersaing menjadi juara umum dengan teman sekolahnya, Prof I Putu Gede Parmajaya.

Koster berterima kasih atas digelarnya reuni besar SMP Bhaktiyasa lintas generasi ini. Reuni tersebut menjadi momen nostalgia bagi dirinya dan teman-teman sekolahnya dulu. “Kalau ngomong, menjadi merasa muda lagi. Semangat sekali. Saya langsung setuju. Setiap lewat depan bangunan sekolah saya selalu ingat SMP Bhaktiyasa,” kata Koster saat memberikan sambutan.

Meskipun sekolah swasta, lanjut Koster, SMP Bhaktiyasa berhasil mencetak banyak alumninya menjadi orang hebat. Termasuk dirinya yang pernah menjabat sebagai Gubernur Bali, anggota DPR RI tiga periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019). Koster lalu membeberkan sejumlah pencapaian selama dia menjabat sebagai orang nomor satu di Provinsi Bali seperti pembangunan jalan shortcut Denpasar – Singaraja dan menara telekomunikasi Tower Turyapada.

Koster yang juga alumni SMP Bhaktiyasa angkatan 1975 ini berharap, kegiatan reuni alumnus bisa berlanjut. Kata dia, reuni ini menjadi ajang untuk saling mengingat dan mendoakan. Dia juga mengaku telah menerima informasi sekolah SMP Bhaktiyasa yang dulu difavoritkan namun sekarang jumlah siswanya menurun hingga hampir tutup. Kemudian beralih menjadi sekolah khusus Agama Hindu.

“Saya sudah mendapat informasi Binmas Agama Hindu sudah berkunjung ke sekolah dan akan difungsikan sebagai sekolah khusus agama Hindu. Saya dorong agar program ini dijalankan dengan APBN. Sehingga perguruan yang kami cintai ini bisa menjadi kenangan manis untuk kita dan anak cucu,” ujar Koster. 


  • 23 April 2024
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 332 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya